Partner in Life (Part 2)
Sudah setengah jam lebih aku menunggu rider ojek online yang kupesan tetapi tak kunjung datang. Padahal aku harus segera ke kantor untuk bertemu dengan partner yang akan aku bimbing selama masa magang, jadi sangat tidak mungkin bagiku untuk datang terlambat. Tak lama rider yang kutunggu akhirnya datang. “Pagi. Mas Gintara Purnama, ya? Maaf mas lama, tadi saya nyasar,” katanya. “Iya ngga apa-apa, Pak. Yuk, saya udah telat!” kataku. Akhirnya setelah menunggu lama, perjalananku menuju kantor dimulai. Dengan lihai, rider ojek yang mengantarkanku mengendarai motornya menerjang ramainya jalanan ibukota yang dipenuhi kendaraan, berebut untuk menyelip di antara sela-sela kosong antrian kendaraan dengan motor-motor lain. Deru klakson kendaraan pun ikut meramaikan suasana jalanan. Seperti itulah jalanan yang biasa kulewati hampir setiap harinya dengan motor matic ku, namun motor yang kunamai dengan Joni itu masih berada di bengkel dan baru akan ku ambil malam ini. Waktu di arloji yang dik...