rising of local beauty brand
Dua sampai tiga tahun belakangan ini, industri kecantikan
lokal sedang berbunga-bunganya. Banyak banget brand-brand baru terutama indie
brand yang bermunculan. Brand dan company besar yang sudah berdiri lebih dulu
pun juga tak mau kalah dalam membuat inovasi di dunia kecantikan untuk
mempertahankan eksistensinya. Tapi kira-kira kenapa ya industri kecantikan
lokal bisa berkembang? Yuk mari kita bahas sambil mundur sedikit ke tiga tahun
lalu.
Gue merasa beruntung bisa memerhatikan dunia kecantikan saat
lagi berkembang-kembangnya. Gue mulai tertarik dengan makeup waktu jaman-jaman
semua orang lagi pada beli lipstick matte Purbasari. Tentu gue tidak mau
ketinggalan tren dong dan ini jadi momen pas buat gue yang baru saja ingin
membeli produk makeup pertama yaitu lipstick. Jadilah gue membeli lipstick
Purbasari dan memilih nomor 86 Topaz yang warnanya merah bata, warna yang gue
anggap paling aman buat gue yang masih virgin di dunia makeup.
Ngga berapa lama setelah itu, muncul lipstick dalam bentuk
berbeda yaitu liquid lipstick dan lipcream bersamaan dengan tren warna mauve,
warna ungu agak muda pucat. Kebetulan saat itu ada BLP Beauty, brand lokal baru
yang muncul dengan lipcream sebagai produk pertamanya. Berhubung gue kepingin
banget punya lipstick warna mauve, gue mencoba melihat video swatches lipcream
BLP Beauty di Youtube. Mata gue tertuju pada warna Lavender Cream yang keunguan
dan cukup mendekati ke mauve, gue beli lah warna itu official web store BLP
Beauty. Ternyata pas udah dipakai warnanya masih terlihat pink di bibir gue
yang cukup gelap, tentu bukan warna yang gue harapkan tapi gue mencoba untuk
pakai beberapa kali sampai akhirnya gue hibahkan ke teman gue. Sejak hal ini
terjadi, gue semakin sadar betapa sulitnya mencari produk makeup yang cocok
untuk kulit sawo matang (dengan bibir yang cukup gelap ini).
Ngomongin soal kecantikan, jangan lupakan soal skincare. Sebenarnya
waktu SMP gue sempat pakai pelembap tapi sayangnya ngga rutin. Gue baru memulai
rutinitas skincare gue sejak mengenal Youtube Channel Female Daily. Ada satu
segmen di channel Female Daily namanya “Skincare 101” yang isinya membahas
segala hal tentang skincare mulai dari masalah kulit, tahap-tahap basic
skincare routine, sampai dengan review dan rekomendasi produk skincare. Lalu
gue menerapkan pelajaran yang didapat dari Skincare 101 dengan menggunakan
empat produk skincare yang paling basic, cleanser, toner, moisturizer dan
sunscreen. Produk yang gue pakai adalah Hada Labo Trial Kit yang isinya
cleanser, toner, dan moisturizer ukuran travel size serta sunscreen dari Skin
Aqua. Keduanya memang bukan produk lokal memang, gue hanya mengikuti
rekomendasi Female Daily yang saat itu belum didominasi produk lokal.
Sekitar 6 bulan sampai setahun kemudian, gue mulai mengenal
brand-brand skincare lokal seperti Sensatia Botanicals yang produk-produknya
menggunakan bahan natural. Setelah itu pelan-pelan muncul brand lokal yang
jualan produk skincare dan itu semua berkembang dari yang tadinya online shop
kecil-kecilan di Instagram atau Ecommerce perlahan berkembang jadi brand besar.
Klinik kecantikan dan skin consultant pun ngga mau kalah sama brand-brand
skincare di pasaran sehingga mereka ngeluarin lini skincare dan makeup sendiri.
Contohnya? Banyak, dua contohnya adalah ZAP dan Elsheskin.
Sementara itu di ranah makeup kemunculan brand lokal selain
BLP Beauty diramaikan juga dengan kehadiran Rollover Reaction dengan konsep
makeup minimalis. Mungkin bisa dibilang brand lokal pertama yang mengeluarkan
produk multifungsi seperti lip and cheek cream adalah Rollover Reaction.
Setelah dua brand tersebut keluar jadi banyak banget brand lokal baru yang
bermunculan dan lipstick selalu jadi produk pertama yang dikeluarin, tak lupa
dengan klaim produk tersebut sebagai produk yang multifungsi. Ditambah lagi
brand besar juga mengeluarkan berbagai macam bentuk produk lipstick. Gue yang
lihatnya bosan banget, bagusnya sih brand lokal jadi makin banyak tapi ya masih
pada cari aman semua. But after all, it’s a good start anyway.
Untungnya, brand-brand lokal cukup update dengan tren
kecantikan sehingga mereka semakin produktif mengeluarkan produk-produk baru
dengan formula yang ngga kalah bagus sama brand luar, ngeluarin produk-produk
makeup yang belum ada di Indonesia. Bahkan brand lokal pun mulai menyediakan
produk untuk pangsa pasar yang lebih beragam. Contohnya ya ngeluarin cushion
foundation, face palette, brow mascara yang ditujukan untuk orang-orang yang
ngga punya banyak waktu untuk makeup atau orang yang ngga terlalu suka punya
produk makeup yang banyak.
Semenjak industri kecantikan semakin berkembang, banyak
konsumen yang bersuara kepada brand untuk mengeluarkan produk yang sesuai
dengan kulit orang Indonesia. Banyak yang mengeluhkan minimnya pilihan produk
foundation yang warnanya sesuai dengan kulit orang Indonesia terutama yang
punya kulit sawo matang. Perlahan-lahan brand kecantikan mulai sadar dan
menjawab keluhan beauty enthusiast Indonesia dengan mengeluarkan foundation/bb
cream/tinted moisturizer yang warnanya sesuai dengan kulit orang Indonesia.
Mungkin beberapa ada yang undertonenya kurang pas jadi masih terlihat abu-abu, tapi
setidaknya mulai menyediakan warna yang cocok untuk kulit sawo matang meskipun
masih belum beragam shade rangenya.
Berkembangnya industri kecantikan di Indonesia selain menguntungkan bagi brand serta perekonomian Indonesia, juga menguntungkan bagi konsumen seperti gue. Pembelian makeup atau skincare jadi semakin mudah, ngga perlu repot-repot jastip ke luar negeri atau international shipping. Pilihan produk pun juga semakin beragam, meskipun jujur setiap kali brand lokal pada rilis produk baru rasanya penasaran banget pengen beli semuanya tapi ya buat apa kalo jarang dipake. Semoga dengan berkembangnya brand lokal perlahan bisa membangun mindset "ngapain beli produk luar kalo yang lokal juga ada bahkan bisa jadi lebih bagus". Yuk beli produk kecantikan lokal!
Comments