the idea of not getting married

Gue terpicu buat nulis tentang ini karena melihat sebuah postingan Instagram Story seseorang. So, I'll let you know how I feel about this.

Jujur hal ini sempat sering melintas di kepala gue. Gimana kalo misalkan di masa depan nanti gue ngga akan nikah? Sekarang aja kalo disuruh bayangin soal menikah, entah kenapa gue ngga bisa aja ngebayanginnya. Until this moment, I can't barely picture myself marrying a guy or having a child and raise him/her.

Menurut gue, menikah itu adalah salah satu keputusan terbesar dalam hidup. I kinda picture marriage as an iceberg theory. Gagasan menikah serta wujud suami istri adalah bagian es yang terlihat oleh kita. Namun, yang ngga kita lihat adalah bagaimana suami dan istri membangun rumah tangga. How much the amount of love they give to each other, to their child or children (if they have), kerja keras suami yang bekerja, kerja keras istri yang bekerja (jika bekerja), bagaimana suami dan istri menjalankan hak dan kewajibannya, seberapa banyak uang yang mereka tabung untuk kebutuhan hidup mereka, dan sebagainya. Sejauh mana suami istri bertanggung jawab atas ibadah yang mereka jalani. Do you get what I mean? Kalo ngga ya, ngga apa-apa sih. Terserah. Gue juga ngga minta buat ngerti. Intinya menikah bukan hanya sekadar menjalankan ibadah. Menikah tidak hanya sekadar bersetubuh dengan fisik seseorang, tetapi juga bersetubuh dengan perspektifnya, visi dan misinya.

Bagaimana kalo gue belum siap untuk bersetubuh dengan seorang lelaki? Bagaimana kalo gue belum siap untuk punya anak, mengurusnya, mendidiknya, bekerja keras demi keluarga, berbakti kepada suami...kalo gue sendiri masih belum bisa mengurus diri gue sendiri, kalo gue masih sering ngga yakin sama keputusan yang gue ambil, kalo gue sendiri ngga bisa jadi contoh yang baik buat anak gue? Bagaimana kalo in the future terjadi sesuatu dengan anak gue karena orangtuanya ngga yakin dalam menentukan keputusan? Bagaimana kalo gue nantinya bercerai sama suami gue?

Kalo kata kumpulan orang-orang mendukung gerakan nikah muda mah "gimana mau siap kalo ngga dijalani?" They don't get it, do they? Ngga semua orang punya kesiapan fisik dan mental yang matang. Sebenarnya ada bagusnya sih mereka banyak berpikir positif tentang indahnya pernikahan. Tapi, ya kita ngga bisa mikirin yang indah-indahnya aja. Apalagi nikah itu menjalankan ibadah, gimana kalo di tengah jalan malah kebanyakan bikin dosa?

Sejauh ini sih, gue sama sekali belum kepikiran aja untuk menikah. Saat ini, lebih memilih untuk mengkhawatirkan masa depan gue yang lain, what kind of job I would love to have, how I earn money for living, how much money I saved so far.

Namun ya....di Indonesia orang-orang yang berpikiran untuk ngga nikah pasti langsung kena semprot. Menjadi perempuan di usia 20an di sini sangatlah tidak mudah, di mana pertanyaan yang muncul kalo ketemu sama keluarga atau kerabat yang ditanyain "udah punya pacar belum?", "kapan nikah" atau "oh udah gede ya, bentar lagi nikah dong". Buset deh, emak bapak gue aja ngga pernah nanyain gue udah punya pacar atau belum...

Oke, sekian curhatan yang cukup panjang dari gue. Apakah di masa depan gue akan menikah atau tidak? If God gives His blessing, so be it. We'll see in the future.

Comments